Payakumbuh, Arunala.com -
Festival Warisan Budaya Takbenda (WBTb)/Intangible Cultural Heritage (ICH) yang menampilkan ragam kebudayaan Minangkabau, resmi digelar di Kota Payakumbuh.
Iven kebudayaan ini diyakini yang pertama kali diadakan di Indonesia, dengan diikuti beberapa tetangga misalnya dari India, Malaysia dan daerah lainnya.
Ketua DPRD Sumbar, Supardi menyebutkan, iven WBTb merupakan suatu upaya mengotimalkan potensi kebudayaan sebagai hulu, maka akan memberikan dampak besar terhadap pariwisata sebagai hilir.
"Festival Warisan Budaya Takbenda (WBTb)/Intangible Cultural Heritage (ICH) yang digelar di Kota Payakumbuh, merupakan bukti bahwa kebudayaan Minangkabau memiliki potensi, hal itu dibuktikan dengan banyaknya wisatawan dan peserta dari luar negeri yang datang, terimakasih untuk Dinas Kebudayaan Sumbar telah memfasilitasi iven besar ini," kata Supardi di saat peresmian iven budaya tersebut.
Budaya, sebut Supardi lagi, merupakan filosofi dan sandaran bagi kehidupan masyarakat Minangkabau, budaya juga memiliki nilai jual tinggi yang diposisikan sebagai hulu dan hilirnya sektor pariwisata yang maju.
"Jadi, jika bicara pariwisata maka pasti berbicara kebudayaan, karakteristik ragam Kebudayaan Minangkabau hanya ada di Sumbar, maka potensi itu lah yang diminati oleh wisatawan negara lain untuk datang," ujarnya.
Tidak lupa juga Supardi mengatakan, semua kebudayaan yang tampil telah diakui oleh UNESCO, dan semoga festival ini bisa berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.
Selain perhelatan Festival, ungkap Supardi, WBTb merupakan upaya aktifasi warisan kebudayaan yang dimiliki Sumbar, jika tidak dilakukan aktifasi maka budaya yang dimiliki Sumbar akan dicabut oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Komentar