Lantik PAW Wakil Rektor II, Wakil Rektor III, dan Ketua LPM, Begini Pesan Rektor Unand

Metro- 07-06-2024 17:49
Rektor Unand Efa Yonnedi PhD melantik dan mengambil sumpah jabatan PAW Wakil Rektor II, Wakil Rektor III dan Ketua LPM di Convention Hall Unand, Kamis (7/6/2024). IST
Rektor Unand Efa Yonnedi PhD melantik dan mengambil sumpah jabatan PAW Wakil Rektor II, Wakil Rektor III dan Ketua LPM di Convention Hall Unand, Kamis (7/6/2024). IST

Padang, Arunala.com--Rektor Universitas Andalas (Unand) Efa Yonnedi PhD melantik Pengganti Antar Waktu (PAW) Wakil Rektor II, Wakil Rektor III dan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilangsungkan di Convention Hall Unand, Jumat (7/6/2024).

Pejabat yang dilantik yakni Dr Hefrizal Handra MSoc Sc sebagai PAW Wakil Rektor II, Prof Dr Kurnia Warman SH MHum sebagai PAW Wakil Rektor III dan Prof dr Hardisman M HID Dr PH sebagai PAW Ketua LPM.

"Pada waktu kami dilantik menjadi rektor, ada dua pesan Majelis Wali Amanat. Pertama, tingkatkan kesejahteraan dosen, tendik dan mahasiswa. Kedua, tingkatkan relevansi riset sehingga menghasilkan inovasi untuk menjawab tantangan masyarakat dan bangsa," kata Rektor Unand saat memberikan sambutan.

Untuk pesan pertama, sebut Rektor, peran wakil rektor II dan wakil rektor III sangatlah vital. "Kami menitipkan upaya dan terobosan untuk meningkatkan kapasitas keuangan universitas. Sehingga nanti kita dapat secara bertahap meningkatkan kesejahteraan dosen, tendik dan mahasiswa," tekannya.

Efa mengungkapkan pihaknya telah menerapkan pola maksimum untuk anggaran remunerasi yakni 40 persen dari pendapatan Unand. Makanya satu-satunya strategi untuk meningkatkan kesejahteraan ini adalah meningkatkan kue yang dibagi.

"Jika kue yang dibagi masih 40 persen seperti tahun ini tentu peningkatan kesejahteraan tidak akan signifikan," ucapnya.

Untuk itu, sebut Efa, diperlukan secara bertahap mendiversifikasi sumber-sumber pendapatan. Pasalnya untuk uang kuliah tunggal (UKT) Unand tahun ini tidak mengalami kenaikan.

"Unand sudah lebih dari 10 tahun terakhir tidak menaikkan uang kuliah tunggal (UKT). Dibanding PTNBH lainnya, UKT Unand masuk yang terendah. Kondisi demikian menunjukkan kapasitas keuangan universitas," ungkap Efa.

Tentu strateginya adalah mengoptimalisasi aset-aset yang dimiliki Unand dan berupaya keras meningkatkan pendapatan-pendapatan kerja sama. "Makanya kita perlu di luar UKT mencari cara secara bertahap, terukur dan rasional serta ada manajemen risikonya. Pelan-pelan meningkatkan revenue dari non-UKT," ucapnya seraya mengatakan untuk mencapai perguruan tinggi kelas dunia, tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikitnext

Komentar