Mengilhami Makna Kurban, Hilangkan Sifat Kebinatangan Manusia

Metro- 17-06-2024 11:54
Khatib Tengku Hendri Effendi SAg saat menyampaikan khutbah Idul Adha di Masjid Al Ikhlas Sungai Bangek, Senin (17/6/2024). IST
Khatib Tengku Hendri Effendi SAg saat menyampaikan khutbah Idul Adha di Masjid Al Ikhlas Sungai Bangek, Senin (17/6/2024). IST

Padang, Arunala.com--Masjid Al Ikhlas Sungai Bangek, Balaigadang, Kototangah, kembali menggelar shalat Idul Adha 1445 H, Senin (17/6/2024). Ratusan jamaah mengikuti shalat Idul Adha yang dimulai pukul 08.15 di masjid tersebut.

"Tujuan disyariatkannya kurban adalah untuk meraih derajat ketakwaan. Sementara menyembelih hewan hanyalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt," kata Khatib Tengku Hendri Effendi SAg saat menyampaikan khutbah Idul Adha di Masjid Al Ikhlas Sungai Bangek.

Ia mengatakan kurban mengilhami bahwa secara fisik adalah menyembelih binatang yang hendak dikurbankan. Akan tetapi secara nonfisik adalah menyembelih sifat-sifat kebinatangan yang melekat pada setiap diri manusia. Seperti sifat serakah, mau menang sendiri, menindas yang lemah, dan sebagainya.

"Dengan pelaksanaan ibadah kurban ini dapat menghilangkan sifat-sifat kehewanan seperti keserakahan dan kerakusan yang dapat merusak kehidupan manusia di muka bumi," tuturnya.

Inilah, kata Tengku Hendri Effendi, makna terpenting dari pelaksanaan ibadah kurban yang dilaksanakan oleh umat Islam setiap tahun. Dengan demikian, lahir diri baru, individu baru, dan bahkan masyarakat baru, yang bersih dari sifat-sifat kebinatangan.

"Maka dengan berkurban, diharapkan semua manusia dapat membuang, menyembelih sifat-sifat yang dapat mendatangkan musibah dan bencana," harapnya.

Di Masjid Al Ikhlas sendiri pada tahun ini menyembelih lima ekor sapi dan tiga ekor kambing. Untuk prosesi penyembelihan sendiri akan dilangsungkan besok (18/6/2024). (*)

Komentar