.
"Monumen Garuda Pramuka ini diharapkan menjadi simbol persatuan dan cinta tanah air yang abadi," ucap Andree lagi.
Andree turut berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkan karya ini, termasuk para seniman dan pendukung lain yang bersemangat gotong royong.
“Semoga monumen ini menambah semangat kita untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan, kebangsaan, dan kepramukaan, khususnya dalam dunia pendidikan.”
Yusman, pematung asal Pasaman yang menciptakan patung dan relief ini, mengungkapkan bahwa meski sudah hampir 40 tahun menetap di Yogyakarta sejak 1985.
Ia tetap membawa semangat Sumatera Barat dalam setiap karyanya, yang kini telah tersebar hingga Eropa, Meksiko, Amerika, Inggris, dan Prancis.
“Bagi saya, membuat patung, relief, dan diorama sejarah adalah cara untuk mengungkapkan kebenaran, meski hanya sebagian kecil,” kata Yusman. (*)
Komentar