Bank Nagari Gelar TOT dan Coaching Clinic untuk Majukan UMKM Sumbar

Ekonomi- 05-12-2024 22:27
Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra bersama peserta TOT dan Coaching Clinic. IST
Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra bersama peserta TOT dan Coaching Clinic. IST

n

Kegiatan TOT dan Coaching Clinic UMKM dan Keuangan Syariah, telah diselenggarakan selama 3 hari, pada 21- 23 November 2024.

Adapun pesertanya adalah seluruh PIC Klinik UMKM di Kantor Cabang Bank Nagari sebanyak 34 orang (TOT), dan 40 orang pelaku UMKM di Sumbar (Coaching Klinik UMKM dan Keuangan Syariah).

Para peserta mendapat pembekalan dan ilmu dari para trainer yang merupakan pakar di bidang ekonomi, keuangan, pemasaran, keuangan syariah, hingga digital marketing.

Gusti Candra mengungkapkan, bahwa Bank Nagari memang sangat fokus membantu UMKM Sumbar untuk lebih berkembang dan maju. Ini tak lepas dari kontribusi UMKM pada perekonomian Indonesia, termasuk Sumbar.

Mengutip data data Kementerian Koperasi dan UKM, Gusti menyampaikan bahwa UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja.

Sementara itu, di Sumatera Barat (Sumbar), kata Gusti, UMKM juga menjadi tulang punggung perekonomian daerah dengan sektor-sektor utama seperti kuliner, kerajinan tangan, dan pariwisata.

"Perkembangan UMKM di Sumatera Barat menunjukkan tren yang positif dalam beberapa tahun terakhir. Daerah ini dikenal dengan kekayaan budaya dan kuliner, yang menjadi basis dari banyak UMKM yang berkembang,” kata Gusti.

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, terdapat ribuan UMKM yang tersebar di kabupaten dan kota. UMKM di Sumbar telah berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Namun UMKM di Sumbar menghadapi berbagai tantangan yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan mereka, antara lain, soal akses terhadap modal. Banyak UMKM yang kesulitan mendapatkan akses ke sumber permodalan dengan bunga rendah.

Kemudian, keterbatasan teknologi dan inovasi, di mana banyak pelaku UMKM yang masih menggunakan teknologi konvensional dan kurang memanfaatkan teknologi modern.

Berikutnya, kurangnya pengetahuan soal manajemen, di mana banyak pemilik UMKM yang kurang memiliki keterampilan manajemen yang baik. Dan, soal akses pasar, di aman UMKM kesulitan dalam menjangkau pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.

"Selain tantangan dan hambatan, UMKM perlu usaha untuk menuju kehidupan yang sejahtera secara ekonomi di masa yang akan datang. Makanya, pemahaman tentang literasi keuangan menjadi hal yang sangat penting yang harus dimiliki setiap UMKM,” tukasnya. (*)

Komentar