Besok Pasien Suspect Limfoma Jalani Biopsi di RSUP Dr. M. Djamil

Kesehatan- 21-04-2025 20:19
Jajaran direksi RSUP Dr. M. Djamil memberikan keterangan kepada media terkait perkembangan pasien anak suspect limfoma, Senin (21/4/2025). IST
Jajaran direksi RSUP Dr. M. Djamil memberikan keterangan kepada media terkait perkembangan pasien anak suspect limfoma, Senin (21/4/2025). IST

Padang, Arunala.com--RSUP Dr. M. Djamil masih merawat seorang pasien anak suspect limfoma malignum bernama Nur Rezkia Fahira (5,6 tahun) di Ruangan Sakura II Gedung Kebidanan dan Anak. Jika tidak ada aral melintang, besok (22/4), pasien anak berjenis kelamin perempuan yang beralamat di Jalan Cindakir RT 002 RW 003, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang ini akan menjalani tindakan biopsi.

Diketahui biopsi adalah salah satu tes yang dilakukan untuk mendeteksi dan memantapkan diagnosis penyakit kanker. Tes ini dilakukan dengan mengambil jaringan atau sampel sel dari tubuh pasien. Kemudian, sampel sel tersebut akan diuji di laboratorium dan dilihat bentuknya di bawah mikroskop.

"Direncanakan besok (22/4), pasien akrab dipanggil Kia akan menjalani tindakan biopsi. Kemudian dilakukan pemeriksaan jaringan atau sampel sel yang diambil dengan metode imunohistokimia," kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua, kepada wartawan di Ruang Rapat Direksi, Senin (21/4/2025).

Turut dihadiri Direktur Medik dan Keperawatan Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp.THT-KL (K), Direktur Layanan Operasional drg. Ade Palupi Muchtar, MARS, Direktur Perencanaan dan Keuangan Luhur Joko Prasetyo, Plt Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian dr Kino, Sp.JP (K), manajer serta asisten manajer dan konsultan hokum RSUP Dr. M. Djamil.

Imunohistokimia (IHK), sebutnya, merupakan pemeriksaan lanjutan untuk melengkapi pemeriksaan patologi dasar yang sudah dilakukan pada spesimen biopsi dari dokter bedah onkologi jika dicurigai ada sel kanker. "Kemudian akan kita tunggu hasil IHKnya paling lama satu atau dua minggu," ungkap Dovy.

Dari hasil tersebut, tuturnya, baru kita ketahui definitif diagnosis penyakitnya apa. Baru kita sesuaikan. "Ujungnya pasti kematorapi. Kemoterapinya pakai protokol yang mana, tentu berdasar hasil IHKnya,” ucapnya.

Dovy mengungkapkan tidak hanya itu saja, pasien juga mengalami masalah gizi. "Atas kondisi itu, kami juga fokus memperbaiki gizi pasien Kia," ujar Dovynext

Komentar