Fauzan Aldi Buktikan Potensi Anak Muda Indonesia di Dunia Keamanan Siber

Teknologi- 19-07-2025 17:07
Fauzan Aldi, mahasiswa UMRAH Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. IST
Fauzan Aldi, mahasiswa UMRAH Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. IST

Arunala.com - Generasi Z dikenal sangat dekat dengan dunia digital dalam kesehariannya. Kedekatan ini bukan hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga sebagai medium kontribusi positif.

Salah satu contohnya adalah Fauzan Aldi (20), mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Ia yang berhasil menemukan kerentanan pada salah satu subdomain situs resmi milik NASA (National Aeronautics and Space Administration), lembaga antariksa milik Amerika Serikat.

Namun, alih-alih mengeksploitasi kelemahan tersebut, Fauzan memilih jalur "responsible disclosure", dengan melaporkannya langsung kepada tim keamanan NASA melalui saluran resmi yang disediakan.

"Saya ingin kemampuan saya digunakan untuk hal yang baik, bukan merusak. Dunia digital bisa aman kalau kita semua saling bantu dan saling jaga," kata Fauzan Aldi dalam pesan tertulisnya yang diterima Arunala.com, Sabtu (19/7/2025).

Ia mengaku, berawal dari ketertarikan dan belajar otodidak, Fauzan Aldi mengaku belajar secara otodidak.

"Saya belajar otodidak, kenapa tertarik ya karena senang saja belajar seperti ini," akunya.

Sejak kelas 10 SMK, tukuknya, ia terus mendalami mulai dari jaringan, pemrograman website dan berhasil menciptakan aplikasi pertamanya.

Ia belajar secara mandiri dari berbagai sumber daring dan aktif mengembangkan keterampilannya melalui simulasi serta latihan pengujian sistem.

"Saya suka mengamati sistem. Semakin saya belajar, semakin saya sadar bahwa kerentanan itu bukan untuk disalahgunakan, tapi untuk dilaporkan," tambahnya.

Fauzan juga pernah melaporkan kelemahan serupa pada beberapa situs milik institusi pendidikan dan pemerintahan di Indonesia, termasuk di daerahnya sendiri.

Etika Digital sebagai Prinsip Utama

Sebagai bagian dari Generasi Z, Fauzan menjunjung tinggi etika digital. Ia ingin dikenal sebagai ethical hacker atau white hat hacker—seseorang yang membantu memperkuat sistem keamanan, bukan menyalahgunakannyanext

Komentar