.
Ia juga berharap perusahaan dapat memperluas manfaat sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat.
Dianntaranya seperti bantuan pendidikan, pembangunan fasilitas publik, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Insya Allah, dengan dukungan semua pihak, pembangunan ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi hijau di Sumbar," tutupnya.
Sementara itu, Direktur Panas Bumi EBTKE, Gigih Udi Atmo menyampaikan, proyek PLTP Muara Laboh Unit-2 merupakan bukti nyata komitmen kuat dari PT Supreme Energy dan mitranya dalam mendukung pengembangan energi panas bumi di Indonesia.
"Penambahan kapasitas PLTP ini akan mengurangi emisi sekitar 900 ribu ton CO per tahun. Ini kontribusi besar bagi upaya nasional dalam pengendalian perubahan iklim," ujarnya.
Sedangkan President & CEO Supreme Energy, Nisriyanto menjelaskan proyek ini mencakup pengeboran 6 hingga 8 sumur produksi dan injeksi dengan kedalaman mencapai 3.200 meter, dan nilai investasi mencapai USD 490 juta.
Pembangunan ditargetkan selesai pada akhir 2027 dan akan menyuplai listrik bagi sekitar 435 ribu rumah tangga di Sumatera.
Proyek ini juga membuka peluang kerja bagi sekitar 1.500 orang tenaga lokal dan memberi kontribusi royalti serta bonus produksi untuk pembangunan di Kabupaten Solok Selatan.
Bupati Solok Selatan, Khairunas, turut menyampaikan apresiasi kepada PT Supreme Energy atas kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk menjaga kolaborasi dan memastikan proyek berjalan lancar.
"Semoga tahap pengembangan kedua ini sukses dan menjadi berkah bagi seluruh masyarakat Solok Selatan," ujar Khairunas.
Peresmian Tajak Sumur Pertama PLTP Muara Laboh Unit-2 ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Mahyeldi bersama perwakilan pemerintah pusat, daerah, dan manajemen PT Supreme Energy. (dpg)


Komentar