.
Dimana spesialisasi beliau yakni penyakit malaria.
Kemudian The John Hopkins University Maryland, USA pada tahun 1934, Doktor Public Health atau Doktor Kesehatan Masyarakat.
"Saya bangga atas kehebatan dan kepintaran beliau. Ini menunjukkan orang Sumbar pintar dalam akademik sejak dulu. Jadi ini perlu kita angkat," ucapnya.
Ia mengatakan hospitalia rumah sakit ingin menghargai jasa pahlawan kesehatan Dr M Djamil ini.
"Sehingga kami punya semangat untuk meneruskan perjuangan pahlawan kesehatan Dr M Djamil ini ke depannya," tuturnya.
Selain tabur bunga dan ziarah, Dovy mengungkapkan pihaknya akan melakukan renovasi atas kediaman M Djamil. Ini sebagai bentuk penghargaan RSUP M Djamil terhadap beliau.
"Kami berharap nanti rumah M Djamil ini akan menjadi tujuan wisata edukasi dan sejarah di Kayu Tanam," ungkapnya seraya mengatakan melihat dedikasi M Djamil ini perlu diangkat kembali. Beliau yang memperjuangkan layanan kesehatan dan kemerdekaan.
Diketahui, Dr Moh Djamil Arts DPH Dt Rangkajo Toeo lahir di Kayu Tanam, 28 November 1898. Beliau wafat pada Juli 1962 dalam usia 64 tahun di RSCM Jakarta.
Ibunya bernama Aminah dan ayahnya seorang petani dikenal dengan gelar Angku Kali, karena bertugas sebagai qadhi nikah.
M Djamil menghabiskan masa kecilnya di Kayu Tanam. Antara lain dengan belajar mengaji pada mamaknya Tuanku Hitam.
Pendidikan beliau yakni ELS 1914 6 tahun dari 7 tahun yang dianggarkan, STOVIA Indische Arts, 1924, 9 tahun dari 10 tahun seharusnya. Universitas Utrecht, Belanda pada tahun 1932 yakni Doktor Medicinae Interne Zeiken atau Doktor Penyakit Dalam. The John Hopkins University Maryland, USA pada tahun 1934, Doktor Public Health atau Doktor Kesehatan Masyarakat.
Riwayat pekerjaannya di antaranya dokter pemerintahan di Agam Tua, Riset TBC dan Malaria di Kotogadang Sianok (1925-1927). Dokter Pemerintah di Natal, Mandailing (1927-1929). Dokter Pemerintah dan Pemimpin Rumah Sakit di Cirebon, Kediri, Madiun, Sampang, Bengkalis dan Bengkulu (1932-1942).
Dipaksa Jepang memimpin rumah sakit umum di Padang (1942-1945), Kepala Jawatan Kesehatan Sumatera Tengah (Oktober-November 1945). Ketua KNI Daerah Sumbar (November 1945-Maret 1946), Residen Sumbar (Maret-Juli 1946). Gubernur Muda Sumatera Tengah (Juli 1946-April 1947), Ketua Panitia Sekolah Tinggi Sumatera, Panitia Sekolah Tinggi Pancasila, Panitia Sekolah Tinggi Sumatera Tengah ( 1947- 1950an) dan Mendirikan Rumah Sakit Sitawa Sidingin di Bukittinggi (1953)next
Komentar