Berantas Narkoba, Gubernur Ajak Hidupkan Kembali Peran Nagari

Metro- 05-05-2025 15:25
Gubernur Mahyeldi bersama Kapolda Sumbar Gatot Tri Suryanta dalam kegiatan FGD mengenai penanganan pemberantas narkoba di Sumbar, Selasa (6/5/2025). IST
Gubernur Mahyeldi bersama Kapolda Sumbar Gatot Tri Suryanta dalam kegiatan FGD mengenai penanganan pemberantas narkoba di Sumbar, Selasa (6/5/2025). IST

Padang, Arunala.com - Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengajak seluruh pihak untuk mengoptimalkan potensi kearifan lokal dalam menekan laju peredaran narkoba di Sumbar. Dikatakannya, salah satu program ke arah itu yang tengah dikembangkan Pemprov Sumbar adalah program Nagari Hub.

Menurut Mahyeldi, saat ini peredaran narkoba sudah menyasar semua kalangan, tidak hanya remaja dan orang tua, tetapi juga anak-anak. Kondisi ini membutuhkan pendekatan baru yang tidak hanya bersifat represif, namun juga preventif dan berbasis sosial budaya.

"Kita perlu pendekatan yang lebih menyentuh akar sosial masyarakat. Salah satunya adalah dengan menghidupkan kembali peran nagari sebagai benteng pertahanan sosial, melalui program Nagari Hub yang mengintegrasikan pencegahan narkoba dengan potensi lokal," ujarnya.

Hal itu disampaikan Mahyeldi saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Sumbar di Auditorium Gubernuran, Selasa (6/5/2025).

Ia menambahkan, nagari sebagai pemerintahan terdepan di Sumbar memiliki kekuatan budaya dan sosial yang bisa dimaksimalkan untuk membangun kesadaran kolektif dalam memerangi narkoba.

Sementara itu Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta mengatakan, jumlah kasus penyalahgunaan narkotika di Sumbar hingga kondisi April 2025 ini tercatat 388 kasus, dengan terduga pelaku sebanyak 499 orang (479 laki-laki dan 20 orang perempuan).

Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Gatot menegaskan, dalam pemberantasan narkoba pihaknya tanpa kompromi. Menurutnya itu penting, karena peredaran narkoba telah kian masif, khususnya di daerah perbatasan.

"Kami tidak main-main dalam pemberantasan peredaran narkoba ini. Bahkan kita sudah petakan, ada 523 titik yang kita nilai sebagai daerah rawan dan terus kami pantau," tegasnya.

Rapat ini dihadiri Forkopimda Provinsi Sumbar, Instansi vertikal wilayah Sumbar, Kepa BNNP Sumbar, Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Sumbar, bupati wali kota se Sumbar, Kapolresta

Padang, Kapolresta Bukittinggi, Kapolres Pasaman, Kapolres Limapuluh Kota, Kapolres Dharmasraya.

Selain itu juga hadir para Kepala OPD terkait di lingkup Pemprov dan Kabupaten/Kota se Sumbar, Ketua Lembaga Keagamaan dan Adat yang turut memberikan masukan strategis terkait penguatan sinergi dalam pemberantasan narkoba di wilayah Sumbar. (dpg)

Komentar