Pariaman, Arunala.com - Pemprov Sumbar menggadakan rapat koordinasi (Rakor) Penanggulangan Bencana Provinsi SumSumbar di Auditorium Istana Gubernur, Rabu (7/5/2025).
Bupati dan wali kota se Sumbar ikuti hadir tidak terkecuali Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi dalam rakor yang juga diikuti stake holder terkait.
Rakor ini dibuka Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, di dampingi Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, Anggota DPR RI Lisda Indrajoni, Wakil Dubes Australia untuk Indonesia, Simon Flores, Rektor Unand, Forkopimda, dan undangan lainnya.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam sambutannya menyampaikan, rakor ini perlu dilaksanakan guna meningkatkan kesiapsiagaan bencana di daerah yang dikenal rawan gempa.
Sumbar, kata Suharyanto, merupakan salah satu daerah di Indonesia yang rawan terhadap bencana alam karena berbagai faktor geologi, geografis, dan klimatologis.
"Jadi Sumbar menjadi daerah yang berpotensi bencana alam karena secara geografis berada di pesisir pantai dan diapit gunung berapi ," ujar Suharyanto.
Dikatakannya, Sumbar terletak disepanjang jalur cincin Api Pasifik, yang merupakan zona pertemuan lempeng-lempeng tektonik aktif.
Wilayah ini berada di dekat zona subdiksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia, yang menyebabkan seringnya aktivitas seismik seperti gempa bumi.
Suharyanto menyebutkan, kunjungannya ke Sumbar diharapkan dapat menjadi momen strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dan memperkuat kesiapan daerah dalam menghadapi berbagai tantangan kebencanaan ke depan.
Ia menambahkan, koordinasi dan kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, daerah, serta elemen masyarakat adalah kunci utama dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang tangguh dan menyeluruh.
Sementara itu, Wawako Mulyadi mengatakan, Kota Pariaman memang berpotensi rawan bencana dikarenakan dekat dengan pesisir pantai dan sangat perlu perhatian ekstra dalam mengatasi kerawanan bencana ini.
"Dalam hal menghadapi bencana yang datang, Pemerintah Kota Pariaman melalui BPBD telah melakukan upaya dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang apa saja yang harus mereka lakukan pada saat bencana datang," imbuhnya. (*)
Komentar