.
Meskipun merger tersebut gagal, Nissan dan Honda sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan hubungan strategis yang berfokus pada kendaraan listrik dan baterai.
"Saya tidak bisa memberi tahu Anda jadwalnya sekarang, tetapi kami sedang mengerjakannya secara aktif. Semakin cepat semakin baik," kata Espinosa lagi.
Perubahan yang dilakukan Espinosa menandakan jalan ke depan yang lebih tegas daripada yang ditempuh oleh CEO sebelumnya, Makoto Uchida, yang dikritik karena tidak cukup agresif.
Dia menyatakan keengganannya untuk menutup pabrik selama pembicaraan dengan Honda, dengan alasan kebanggaan Nissan dan kebutuhan untuk mempertahankan independensi operasionalnya.
Nissan sebelumnya telah mengindikasikan rencana yang lebih luas untuk memangkas produksi, dengan mengumumkan minggu lalu bahwa mereka membatalkan proposal untuk membangun pabrik baterai di Fukuoka guna fokus pada pemulihannya sendiri.
Upaya restrukturisasi Nissan juga berisiko terhambat tarif AS atas mobil dan suku cadang mobil impor.
Produsen mobil itu mengatakan pihaknya memperkirakan akan melihat dampak sebesar 450 miliar Yen dari kebijakan tersebut, yang termasuk dalam perkiraannya untuk kerugian operasional sebesar 200 miliar yen pada kuartal pertama.
Ekspor dari Meksiko dan Jepang menyumbang hampir 45 persen dari penjualan Nissan di AS, kata Kepala Keuangan Jeremie Papin. Bea masuk akan memengaruhi 300.000 unit ekspor dari Meksiko dan 120.000 unit dari Jepang. (*)
Komentar