40 Guru di Sijunjung Ikuti Bimtek Revitalisasi Bahasa Minangkabau

Metro- 17-06-2025 22:07
Pembukaan bimtek RevItalisasi Bahasa Minangkabau bagi guru utama yang fasilitasi Balai Bahasa Sumbar di Kabupaten Sijunjung, Selasa (17/6/2025). IST
Pembukaan bimtek RevItalisasi Bahasa Minangkabau bagi guru utama yang fasilitasi Balai Bahasa Sumbar di Kabupaten Sijunjung, Selasa (17/6/2025). IST

Sijunjung, Arunala.com - Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung kembali mengadakan bimbingan teknis (bimtek) Guru Utama Revitalisasi Bahasa Minangkabau.

Bimtek yang diikuti 40 orang guru dari SD, SMP, dan staf Disdikbud Kabupaten Sijunjung itu digelar Selasa (17/6/2025) hingga Kamis (19/6/2025), diadakan di aula dinas tersebut.

Kepala Dinas Dikbud Sijunjung, Puji Basuki yang membuka acara itu menyampaikan apresiasinya kepada Balai Bahasa Sumba yang telah memfasilitasi kegiatan bimtek di lingkungan dinasnya.

"Melalui bimtek ini, saya menekankan peserta dapat mengikutinya dengan disiplin agar revitalisasi Bahasa Minangkabau berjalan sukses di Kabupaten Sijunjung," kata Puji Basuki.

Sementara, Ketua pelaksana, Fitria Dewi mewakili Kepala Balai Bahasa Sumbar, menyampaikan, bimtek bagi para guru ini sebagai upaya meningkatkan jumlah penutur bahasa daerah yang terfasilitasi perlindungan bahasa dan sastra daerah.

"Kegiatan bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kopetensi guru utama dalam mengajarkan dan melestarikan bahasa Minangkabau di sekolahnya," kata Dewi.

Dia menyebut, guru utama diharapkan mampu mengimbaskan ilmunya kepada pengajar sejawat di lingkungannya.

Ia mengakui, kolaborasi yang baik antara Balai Bahasa Sumbar, Dinas Dikbud Sijunjung, dan seluruh guru utama berperan penting dalam kesuksesan revitalisasi bahasa Minangkabau ini terlebih di kabupaten itu.

Sementara itu, pada bimtek kali ini, pihak penyelenggara menghadirkan lima pembicara dengan masing-masing materinya.

Lima pemateri ini adalah Manulih Carito oleh Yusrizal KW, Bacarito oleh S Metron Masdison, Manulih jo Mambaco Pantun oleh Saparman, Badendang oleh Jawahir, dan Bapidato oleh Irwan Malin. (*)

Komentar