Kemendikdasmen Kirim Sastrawan Indonesia ke Mancanegara

Metro- 16-07-2025 19:46
Leaflet program Residensi Sastrawan di Mancanegara Tahun 2025 dari Kemendikdasmen dan Badan Bahasa. IST
Leaflet program Residensi Sastrawan di Mancanegara Tahun 2025 dari Kemendikdasmen dan Badan Bahasa. IST

Jakarta, Arunala.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Bahasa menyelenggarakan program Residensi Sastrawan di Mancanegara Tahun 2025.

Program ini sebagai bagian dari upaya penginternasionalan bahasa dan sastra Indonesia. Program ini dirancang untuk memperluas jejaring sastrawan.

Kemudian mengenalkan kekayaan sastra Indonesia ke komunitas global, serta memperkuat posisi bahasa Indonesia di panggung internasional.

"Residensi ini merupakan program strategis yang menempatkan sastrawan Indonesia di luar negeri untuk menjalankan misi diplomasi bahasa berbasis sastra," ucap Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin dalam siaran persnya, Rabu (16/7/2025)/

Kegiatan ini, sebutnya, melalui pendekatan kreatif dan kolaboratif, sastrawan diharapkan dapat membangun komunikasi yang produktif.

Serta menghasilkan karya sastra yang bernilai global, serta memperkenalkan narasi-narasi Indonesia ke pembaca internasional.

Hafidz menuturkan, inisiatif tersebut sebagai salah satu bentuk implementasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Ia menerangkan, dalam Pasal 44 menjelaskan Pemerintah meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan.

Kemudian peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional dikoordinasi oleh lembaga kebahasaan.

"Untuk itulah, Badan Bahasa sebagai lembaga yang diberikan amanah di bidang kebahasaan dan kesastraan terus berupaya melaksanakan peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional," ujar Hafidz.

Tak hanya itu, Hafidz menerangkan, jika program residensi sastrawan diharapkan dapat meningkatkan jumlah pembaca karya sastra Indonesia di luar negeri.

Di susul dengan tumbuhnya penerbitan sastra Indonesia oleh penerbit asing, serta berkembangnya praktik penerjemahan dan kerja sama dengan institusi kesastraan dunianext

Komentar