Jakarta, Arunala.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau dan berkoordinasi dengan BPBDKabupaten Sarmi, Papua, pascagempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,4 yang terjadi Selasa (12/8), pukul 15.24 WIB.
Abdul Muhari,Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran pers menyebutkan, berdasarkan data rekaman seismik, berada di kedalaman 13 kilometer.
Episentrum gempa berada di laut pada koordinat 1,90 Lintang Selatan (LS) dan 138,99 Bujur Timur (BT).
Gempa susulan berkekuatan M 5,1 terjadi pukul 16.43 WIB di lokasi berdekatan, dengan kedalaman 19 kilometer.
"Gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunam,"pungkas dia.
Kendati demikian, lanjutnya guncangan kuat dirasakan selama 2--3 detik di wilayah Kabupaten Sarmi, membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.
BPBD Kabupaten Sarmi melaporkan lokasi terdampak berada di Distrik Pantai Timur dan Distrik Sarmi, meliputi Kampung Dabe dan Kampung Burtin.
"Adapun kerugian material yang terdata sementara meliputi dua unit rumah rusak, satu fasilitas ibadah (gereja) rusak, pasar rakyat Kampung Keder rusak," jelas Abdul Muhari
Kemudian, lanjutnya, satu unit jembatan rusak, dan satu unit kendaraan roda empat rusak di bagian kaca depan tertimpa reruntuhan bangunan.
"Saat ini, data terkait korban jiwa masih dalam proses pendataan," ungkap Abdul Muhari
Dia menyatakam, BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD setempat dan pihak terkait di tingkat kecamatan serta desa untuk melakukan pendataan, pemantauan, dan penanganan pascagempa.
"Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan,"imbuhnya.
Sebagai langkah kesiapsiagaan, masyarakat disarankan segera mencari tempat aman dan menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh.
Kemudian memastikan jalur evakuasi di rumah, sekolah, dan tempat kerja bebas hambatan, serta menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dokumen penting, dan senternext
Komentar