Unand Berusia 69 Tahun, Raih Peringkat Global Berkat Riset Interdisipliner

Metro- 13-09-2025 20:00
Presiden Gifu University Jepang, Prof. Yoshida Kazuhiro, M.D., Ph.D., FACS berkesempatan menyampaikan orasi ilmiah berjudul
Presiden Gifu University Jepang, Prof. Yoshida Kazuhiro, M.D., Ph.D., FACS berkesempatan menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Art, Science, Humanity as a Surgical Oncologist: Special Address at the Anniversary Ceremony of Universitas Andalas" saat Dies Natalis ke-69 Unand, Sabtu (13/9/2025). Humas Unand

Padang, Arunala.com---Universitas Andalas genap berusia ke-69 tahun. Dalam rentang usia tersebut, perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa itu kini berada pada posisi 201-250 perguruan tinggi top dunia berdasar Interdisciplinary Science Rank.

Interdisciplinary Science Rank adalah pemeringkatan universitas berdasar kinerja penelitian dan inovasi yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu untuk menghasilkan solusi komprehensif, terutama di bidang pangan, kesehatan, teknologi dan lingkungan.

"Ini merupakan capaian yang baik ditoreh Unand. Berdasar Interdisciplinary Science Rank, skor keseluruhan Unand mencapaia 42,6-45,24," kata Rektor Unand, Efa Yonnedi, Ph.D saat Dies Natalis ke-69 Universitas Andalas di Convention Hall Unand, Sabtu (13/9/2025).

Kelebihan Unand, sebutnya, terlihat dari aspek inputs (67,7) yang menunjukkan ketersediaan sumber daya, infrastruktur dan dukungan riset relatif kuat dibanding beberapa universitas lain di level yang sama. Namun kekurangannya tampak pada aspek output (41,8) yang mencerminkan masih teebatasnya luaran penelitian, publikasi bereputasi dan dampak nyata ke masyarakat internasional.

"Dengan kata lain, Unand memiliki potensi yang baik dalam modal dasar riset. Tetapi masih perlu memperkuat produktivitas, kolaborasi global, dan hilirisasi inovasi agar peringkatnya meningkat," ungkap Efa.

Efa Yonnedi juga menyampaikan keberhasilan Unand masuk dalam peringkat 61 perguruan tinggi dunia dalam SDG 5 (Gender Equality). Pengakuan internasional ini mencerminkan komitmen kuat terhadap kesetaraan gender.

"Unand membuka kesempatan bagi siapa saja untuk menduduki posisi penting dan tidak melihat gender sebagai faktor penghambat. Hal ini dibuktikan sejumlah jabatan penting di kampus itu diduduki oleh kaum perempuan," ucapnya.

Namun, ia menegaskan penempatan kaum perempuan di sejumlah posisi penting bukan semata-mata untuk menjaga kesetaraan gender. Namun hal tersebut juga dibarengi dengan kualitas dan kemampuan seseorang dalam mengisi jabatan. "Jadi, kita menerima bukan karena perempuannya, tapi karena nilainya memang lebih baik dari laki-laki," ujar dianext

Komentar