Padang, Arunala.com— Universitas Andalas (Unand) kini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi terdepan di Indonesia melalui implementasi sistem manajemen berbasis teknologi informasi yang komprehensif. Upaya ini difokuskan pada penguatan Sound Management System and Corporate Culture demi menghadirkan layanan yang lebih cepat, modern, dan terpercaya bagi seluruh sivitas akademika.
Fokus utama transformasi digital ini diwujudkan dalam tiga inisiatif strategis yang telah diluncurkan pada tahun 2025. Pertama, penerapan Tanda Tangan Elektronik (TTE) pada dokumen ijazah. Proses TTE ini memastikan keamanan, keabsahan, dan efisiensi dalam penerbitan ijazah, sekaligus mengurangi penggunaan kertas secara signifikan.
Bersamaan dengan peringatan Dies Natalis Unand pada 13 September 2025 lalu, Unand juga memperkenalkan dua aplikasi baru yang dirancang untuk menyederhanakan berbagai proses administratif dan non-akademik. myUNAND, sebuah aplikasi terintegrasi, hadir untuk memudahkan mahasiswa dan dosen dalam mengakses layanan akademik dan administrasi secara menyeluruh. Mulai dari pendaftaran mata kuliah, melihat nilai, hingga pengurusan surat-menyurat, semua kini bisa dilakukan dalam satu genggaman.
Selain itu, Unand juga meluncurkan Saku Digital, sebuah aplikasi non-akademik berbasis web yang berfungsi untuk pengelolaan keuangan. Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan transparansi dan efektivitas dalam berbagai transaksi keuangan di lingkungan kampus, baik untuk mahasiswa, staf, maupun unit kerja.
Rektor Unand, Efa Yonnedi, Ph.D., menyampaikan semua langkah ini merupakan wujud komitmen Unand untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tuntutan zaman. "Semua langkah ini adalah wujud komitmen Universitas Andalas dalam menghadirkan layanan yang semakin cepat, modern, dan terpercaya bagi seluruh sivitas akademika," ujar Rektor Efa saat menyampaikan pidato pada Wisuda IV di Auditorium Unand, Minggu (21/9/2025).
Dengan penguatan sistem manajemen berbasis teknologi informasi, Universitas Andalas tidak hanya berupaya meningkatkan efisiensi internal, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan yang responsif dan inovatif. Transformasi digital ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan akademik yang lebih kondusif dan mendukung tercapainya visi Unand sebagai perguruan tinggi bereputasi internasional.
Ia juga memaparkan beberapa terobosan lain yang telah dilakukan Unand dalam hal layanan ijazah bagi para lulusan.Pada Wisuda I lalu, Unand sudah menyerahkan ijazah dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. "Dengan demikian, para lulusan tidak perlu lagi mengurus penerjemahan ijazah untuk kebutuhan studi lanjut maupun karir internasional," ungkap Rektor Efa.
Langkah maju lainnya terlihat pada Wisuda II dan III, di mana Unand berhasil menyerahkan ijazah fisik secara langsung di hari pelaksanaan wisuda bagi mereka yang memenuhi syarat. Hal ini memberikan kebahagiaan penuh bagi para lulusan tanpa harus menunggu lama.
Namun, pada Wisuda IV ini, Rektor Efa menyampaikan permohonan maaf atas penundaan penyerahan ijazah fisik. Adanya proses maintenance sistem PDDikti dan aplikasi PISN di tingkat nasional yang berpengaruh terhadap penerbitan NINA, maka penyerahan ijazah secara fisik baru dapat dilakukan pada pekan depan. Meski demikian, penundaan ini tidak mengurangi makna wisuda.
"InshaAllah hal tersebut tidak mengurangi nilai wisuda hari ini yang merupakan simbol kepercayaan, legitimasi akademik, sekaligus komitmen Universitas Andalas untuk mengantarkan para lulusan menuju masa depan yang cemerlang," tukasnya.
Diketahui pada Wisuda IV Unand kali ini memiliki seorang lulusan istimewa, Dr. Rahmat Bagja, SH, LLM Ketua Bawaslu RI, yang telah menyelesaikan studi di ProgramDoktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unand. Dan mewisuda 11 orang mahasiswa asing yang telah menyelesaikanstudinya di berbagai program studi. (*next


Komentar