Kembali Temui Menteri PU, Wako Pariaman Usulnya Proposal Pembangunan

Metro- 23-09-2025 17:47
Wako Yota Balad bersama Menteri PU, Dody Hanggodo dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade di Jakarta, Selasa (23/9/2025). IST
Wako Yota Balad bersama Menteri PU, Dody Hanggodo dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade di Jakarta, Selasa (23/9/2025). IST

Pariaman, Arunala.com - Wali Kota Pariaman, Yota Balad kembali bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI, Dody Hanggodo di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Dalam pertemuan itu, Yota Balad menyerahkan beberapa usulan untuk pembangunan infrastruktur lainya yang ada di Kota Pariaman kepada orang nomor satu di Kementerian PU ini.

"Pertemuan hari itu, saya bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade beserta beberapa bupati dan wali kota di Sumba," ujar Yota Balad.

Ia menyampaikan, adapun beberapa usulan-usulan pembangunan infrastruktur untuk Kota Pariaman antara lain :

1. Pembangunan infrastruktur jalan Kota Pariaman sebesar Rp27 miliar untuk mendukung swasembada pangan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan di Kota Pariaman.

2. Pengendalian banjir sungai batang mangor sebesar Rp20 miliar, diaman kondisi terkini tebing sungai batang mangor ini sudah banyak yang longsor dan kritis, sehingga merusak lahan pertanian yang ada di area sungai ini.

Tahun 2025 sudah dianggarkan di Kementerian PU melalui Balai Sungai Sumatera V, namun karena efisiensi anggaran, sampe sekarang masih terblokir.

3. Pembangunan pasar basah Kota Pariaman sebesar Rp88 miiliar, dimana sudah ada rekomendasi dari Menteri Perdagangan, dan Detail Engineering Design (DED) nya sudah ada.

4. Rehabilitasi GOR Rawang dan GOR Sutan Rajo Bujang sebesar Rp20 miliar, untuk bimbingan belajar sekolah kedinasan dan latihan fisik bagi siswa-siswi Kota Pariaman yang tidak mampu.

5. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Pariaman sebesar Rp15 miliarr, semua administrasinya sudah lengkap Feasibility Study (FS).

Untuk DED dan sudah dilakukan pembahasan dengan Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan (BPBPK), dan diharapkan di tahun 2026 nanti IPLT sudah bisa dibangun.

6. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Desa Punggung Lading sebesar Rp37 miliar, karena SPAM yang ada sekarang belum optimal.

Akibat dari kondisi itu, jelasnya, masyarakat Kota Pariaman belum mendapatkan air minum yang layak dan aman. Untuk itu Kota Pariaman perlu penambahan Water Treatmen Plant (WTP) di Desa Pungguang Ladiang.

"Besar harapan kami, dengan keterbatasan anggaran kami yang ada di daerah, kami berharap usulan pembangunan infrastruktur di Kota Pariaman ini dapat difasilitasi oleh Kementerian PU," tutupnya. (*)

Komentar