BKOW Sumbar Seminarkan Peran Perempuan Minang dalam Pertahankan Adat dan Budaya Minangkabau

Metro- 10-10-2025 17:11
Ketua BKOW Sumbar, Dianita Maulin Vasko serahkan sertifikat sebagai narasumber dalam seminar yang diadakan organisasi ini di Padang, Jumat (10/10/2025). (dok : arunala.com
Ketua BKOW Sumbar, Dianita Maulin Vasko serahkan sertifikat sebagai narasumber dalam seminar yang diadakan organisasi ini di Padang, Jumat (10/10/2025). (dok : arunala.com

.

Sementara, seminar yang dimoderatori Linda Oktavianti, SE., MM., M.Pd.E., Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar Datuak Nan Sati memaparkan bila dirinya tidak menampik adanya pergeseran nilai-nilai adat dan budaya pada generasi muda Minangkabau,

"Dampaknya, banyak generasi dari mereka yang kurang memahami adat dan nilai budaya Minangkabau itu sendiri," kata Fauzi Bahar.

Melihat realita yang ada, Ia menyarankan pentingnya revitalisasi nilai-nilai luhur dari adat dan budaya Minangkabau sebagai pedoman hidup bermasyarakat, serta membentuk generasi muda beradat, berilmu, dan beriman.

Mantan Wali Kota Padang ini juga menerangkan, langkah revitaslisasi yang dinilai bisa dilakukan diantaranya melalui pendekatan penanaman nilai budaya Minangkabau baik melalui pendekatan edukasi, pendekatan kultural, pendekatan sosial dan komunikasi, serta pendekatan keteladanan.

Fauzi Bahar juga menjelaskan, di samping langkah pendekatan tadi, ada juga strategi yang harus dilakukan dalam mengimplementasikan nilai adat dan budaya pada generasi muda itu.

"Di sini saya memiliki empat strategis, pertama: Mengintegrasikan nilai adat dan budaya Minangkabau ini dalam pendidikan formal, generasi muda dapat memahami secara utuh apa itu adat dan budaya Minangkabau," kata Fauzi Bahar.

Strategi kedua, lanjutnya, yakni mengedukasi generasi muda ini tentang pemahaman teknologi dan media sosial yang sesuai dengan kaidah adat dan budaya Minangkabau.

Adapun strategi ketiga, adalah membuat kegiatan ekstra kurikulum dan komunitas yang berbasiskan ajaran dan kaidah adat dan budaya.

"Sementara strategi keempat, yaitu menjadi kemitraan adat dan budaya Minangkabau dengan berbagai kelompok masyarakat dan generasi muda, sehingga kelestarian adat dan budaya Minangkabau tetap terjaga," pungkas Fauzi Bahar.

Sedangkan penjelasan Bundo Kanduang Sumbar, Puti Reno Raudha Thaib, menyebut bahwa peran dari organisasi wanita di Sumbar cukup penting dalam proses Internalisasi nilai adat dan budaya yang dikenal dengan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) pada generasi muda dalam menghadapi perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi.

Menurut Raudha Thaib, Internalisasi nilai-nilai adat dan budaya adalah proses memahami, menerima dan menghayati nilai-nilai adat dan budaya itu sebagai bagian dari diri sendiri dalam kehidupannext

Komentar