.
Menurut Kepala Puskesmas Lubukbegalung dr. Sari Ramadhani, temuan yang paling sering muncul dalam kegiatan pemeriksaan pada anak usia sekolah adalah gigi berlubang dan penumpukan kotoran telinga. Hal ini sebenarnya bukan hal baru, tetapi tetap menjadi persoalan yang perlu ditangani serius.
"Gigi berlubang yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan rasa nyeri berkepanjangan sehingga anak sulit makan atau tidur. Penumpukan kotoran telinga dapat menyebabkan pendengaran menjadi terganggu. Pada beberapa kasus, hal ini membuat anak tampak kurang responsif terhadap instruksi guru atau dianggap sulit fokus. Padahal yang terjadi adalah kemampuan mendengar mereka terhambat," ungkapnya.
Guru-guru di SLB Bina Bangsa pun mengakui pemeriksaan kesehatan di sekolah membantu meringankan beban orang tua. Banyak orang tua yang bekerja sepanjang hari dan tidak memiliki cukup waktu untuk membawa anak memeriksakan diri secara rutin.
Selain itu, anak-anak berkebutuhan khusus sering kali mengalami kecemasan saat berada di tempat asing. Dengan menghadirkan tenaga kesehatan ke sekolah, anak-anak dapat menjalani pemeriksaan dalam suasana yang mereka kenal dan percayai sehingga prosesnya berjalan lebih mudah dan tidak menimbulkan stres.
Dalam kegiatan ini, sinergi antara sekolah, tenaga kesehatan, dan orang tua menjadi penting. Pemeriksaan kesehatan bukan hanya tentang identifikasi masalah, tetapi juga bagaimana tindak lanjut dapat dilakukan.
Sinergi yang Menguatkan
dr. Sari menekankan pentingnya kerja sama berkelanjutan agar hasil pemeriksaan tidak berhenti sebagai catatan di kertas, tetapi benar-benar diikuti dengan penanganan sesuai kebutuhan. Pemeriksaan berkala di sekolah menjadi salah satu solusi efektif untuk memastikan deteksi dini dilakukan secara rutin dan komprehensif. Edukasi kesehatan kepada guru dan orang tua juga diperlukan sebagai fondasi untuk menjaga kebiasaan hidup sehat yang berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga jam itu menyisakan kesan bagi semua yang terlibat. Para tenaga kesehatan bekerja dengan ketelitian dan kesabaran luar biasa, sementara guru-guru menunjukkan dedikasi penuh dalam mendampingi murid.
Di akhir kegiatan, para murid pulang dengan wajah cerah. Ada yang memeluk kartu kesehatannya dengan bangga. Mereka mungkin belum sepenuhnya memahami makna pemeriksaan kesehatan ini, tetapi mereka merasakan sesuatu yang jauh lebih penting bahwa mereka diperhatikan, dihargai, dan dijaganext


Komentar