Padang, Arunala.com - BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau mengeluarkan peringatan dini gawat darurat hidrometeorologi di Sumbar.
Bahwa selama rentang periode 21--27 November 2025, cuaca ekstrem bakal melanda Sumbar sekitarnya.
Menyikapi hal itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah meminta seluruh masyarakat di Sumbar meningkatkan kewaspadaannya.
Dalam peringatannya, pihak BMKG ini memperingatkan tingginya curah hujan, banjir, dan tanah longsor di banyak wilayah di Sumbar.
"Diingatkan seluruh masyarakat Sumbar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan tanah lonsor akibat cuaca ekstrem," kata Mahyeldi, Minggu (23/11/2025).
Keselamatan masyarakat, jelasnya, merupakan prioritas utama. Jadi saling menjaga, saling mengingatkan dalam menghadapi cuaca ekstrem ini
Ia meminta seluruh unsur pemerintah daerah hingga nagari bersiaga penuh, sembari mengimbau masyarakat untuk saling menjaga dan membantu satu sama lain.
Pada BPBD provinsi dan kabupaten kota, Mahyeldi juga meminta perkuat pemantauan, memastikan kesiapan personel, peralatan, dan jalur evakuasi.
"Kita harus bergerak cepat dan tepat agar masyarakat terlindungi, terutama pada daerah yang telah ditetapkan BMKG dalam status siaga penuh," tegasnya.
Kemudian kepada masyarakat, ia juga diminta untuk menyiapkan tas siaga yang berisikan dokumen penting, serta memahami jalur evakuasi di wilayahnya masing-masing.
Ditegaskannya, masyarakat juga harus pro aktif memantau informasi yang berasal dari kanal resmi seperti BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah.
"Jangan percaya dengan informasi yang sumbernya tidak jelas," pungkas Mahyeldi.
Sebelumnya, dalam rilis resmi BMKG menjelaskan bahwa meningkatnya risiko hidrometeorologi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
* Penguatan Monsun Asia yang memicu dominasi angin baratan, membawa suplai massa udara lembap dari Samudra Hindia menuju wilayah Sumbar.
* Massa udara lembap tersebut bertemu langsung dengan topografi Pegunungan Bukit Barisan, memicu peningkatan pembentukan awan hujan lebat melalui proses orographic liftingnext


Komentar