PPF Masuk Sekolah Pertemukan Penyair dan Pelajar

Metro- 24-11-2025 18:02
PPF saat melakukann kegiatan PPF Masuk Sekolah di salah satu SMA di Kota Payakumbuh. IST
PPF saat melakukann kegiatan PPF Masuk Sekolah di salah satu SMA di Kota Payakumbuh. IST

Payakumbuh, Arunala.com - Dekatkan pelajar dengan puisi, Payakumbuh Festival Poetry (PPF) 2025 kunjungi beberapa sekolah di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota.

"Para penyair pemenang Sayembara Manuskrip Puisi PPF 2025, akan berkunjung ke lima sekolah sepanjang 27-29 November nanti," jelas Direktur PPF 2025, Roby Satria, di Payakumbuh, Senin (24/11/2205).

Ia mengatakan, lewat program ini, para pelajar bisa mengenal lebih dekat dunia sastra, khususnya puisi.

Lebih jauh, Roby menerangkan, para penyair tersebut ialah Adriansyah Subekti (Banyumas) yang akan berkunjung ke SMAN 1 Kota Payakumbuh.

Polanco Surya Achri asal Yogyakarta ke SMAN 5 Kota Payakumbuh, Badrul Munir Chair (Grobogan) ke SMAN 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban; Dandri Hendika (Solok Selatan) ke SMAN 2 Kota Payakumbuh, serta Arif Purnama Putra (Padang) ke SMAN 1 Kecamatan Suliki.

"PPF Masuk Sekolah adalah salah satu program utama di PPF 2025, yang juga dijalankan pada PPF 2023 lalu. PPF memang terus berupaya agar sastra bisa lebih dekat dengan generasi muda, dalam hal ini para pelajar," tambahnya.

PPF sendiri, terang Roby Satria, merupakan festival sastra yang khusus mengangkat khazanah puisi Indonesia sebagai titik berangkat perayaan.

Tahun ini (tahun ke-6 penyelenggaraan, red), PPF mengusung tema "Antardunia dalam Puisi." Berlangsung pada 27 sampai 29 November di Kota Payakumbuh, Sumbar.

Lewat tema 'Antarunia dalam Puisi', sambungnya, PPF mengajak untuk merayakan puisi sebagai ruang pertemuan antara berbagai bentuk seni dan pengalaman budaya.

Puisi tidak hanya hadir sebagai teks, tetapi juga bisa menjelma menjadi suara, gambar, gerak, atau pertunjukan.

Melalui lintasan antar medium ini, puisi membuka kemungkinan untuk merasakan dan mengekspresikan dunia dengan cara yang baru," tukas Roby Satria.

Tema tersebut juga, lanjutnya, menyoroti pertemuan antara beragam pengalaman budaya, di mana bahasa, latar, dan tradisi yang berbeda saling bertukar maknanext

Komentar