.
"Beberapa pemukiman di sekitar Danau Maninjau hanya bisa kami capai menggunakan sampan bermesin. Meskipun aksesnya sulit dan penuh tantangan, kami memastikan bahwa bantuan tetap sampai. Kami tidak akan meninggalkan warga yang berada di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau," tegas Reti Wafda.
Inisiasi Pemulihan Sektor Perikanan
Seiring dengan penyaluran logistik, DKP Sumbar juga menurunkan tim teknis untuk fokus pada aspek pemulihan ekonomi melalui pendataan kerugian di sektor kelautan dan perikanan. Data awal menunjukkan kerugian, termasuk kerusakan pada kolam budidaya ikan air tawar, hancurnya keramba jaring apung (KJA), rusaknya alat produksi UMKM perikanan, serta terganggunya rantai distribusi ikan akibat putusnya akses jalan.
Pendataan kerugian ini merupakan dasar penyusunan langkah pemulihan yang komprehensif. Rencana tindak lanjut mencakup program rehabilitasi sarana dan prasarana perikanan yang rusak, serta pemberian dukungan teknis dan sarana produksi agar para pelaku usaha perikanan dapat segera bangkit dan kembali menjalankan aktivitas ekonominya.
DKP Sumbar menegaskan penanganan pascabencana adalah proses yang berkelanjutan, tidak berakhir pada penyaluran bantuan hari ini. Dinas berkomitmen untuk terus berkoordinasi erat dengan pemerintah kabupaten/kota serta lembaga terkait lainnya untuk menjamin pemulihan berjalan efektif dan tuntas. "Kami berharap bantuan awal ini dapat meringankan beban masyarakat dan menjadi titik awal yang kuat menuju pemulihan. DKP Sumbar berkomitmen untuk terus mendampingi warga hingga seluruh aktivitas ekonomi dan sosial mereka benar-benar pulih kembali," tegas Reti Wafda.(*)


Komentar