Kupas Sosok Gubernur Sumbar Mendatang, IWO Sumbar Gelar FGD

Metro- 02-05-2024 22:46
Empat nara sumber kemukakan penilaian mereka tentang sosok Gubernur Sumbar mendatang dalam FGD yang diadakan IWO Sumbar, di Padang, Kamis siang (2/5/2024). (Dok : Arunala.com)
Empat nara sumber kemukakan penilaian mereka tentang sosok Gubernur Sumbar mendatang dalam FGD yang diadakan IWO Sumbar, di Padang, Kamis siang (2/5/2024). (Dok : Arunala.com)

.

Nurnas menanyakan kenapa bisa begitu? Karena di APBD Sumbar ini banyak tersedot untuk belanja pegawai yang jumlahnya diatas Rp2,5 triliun.

Apalagi anggaran untuk pengerjaan infrastruktur jalan yang rusak berat sepanjang 1 km menelan biaya sebesar Rp30 miliar.

Jadi dapat dibayangkan berapa anggaran yang dibutuhkan Sumbar untuk pengerjaan 490 km jalan rusak parah itu. Jumlah ini tentu tidak bisa dihandle melalui APBD Sumbar yang Rp6,8 triliun itu.

"Kalau kita tidak juga mencari pemimpin yang punya kemampuan lobi ke pusat, guna mencari sumber dana seperti DAK, Inpres dan lainnya, sehingga mampu melakukan peningkatan infrastruktur yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumbar," pungkas Nurnas.

Sedangkan, Sekretaris DPW PKS Sumbar, Rahmat Saleh menekankan, perubahan tidak mesti berbicara subjek atau orang, tapi bicara perubahan atau pergantian ide, gagasan, sistem, pola komunikasi dan lainnya.

"Saat pilkada 2020 itu, kita sedang covid, ekonomi kita sedang minus. Dan sekarang sekitar 4,7 persen, itu peningkatan yang cukup bagus sekaligus menunjukkan beberapa indikator makro yang dikerjakan duet Mahyeldi-Audy cukup positif," ujarnya.

Rahmat Saleh melihat, kepemimpinan Mahyeldi-Audy di Sumbar juga berjalan bagus dan harmonis hingga saat ini. Berbagai program pembangunan mereka kerjakan dengan fokus.

Dirinya juga sepakat bahwa tidak ada pembangunan dan kebangkitan kecuali dengan ada perubahan.

"Tapi perubahan itu tidak serta merta harus mengganti orangnya, namun yang terpenting ini merubah sistem dan merubah pola pikir," ungkap Rahmat Saleh.

Kemudian menyinggung pergerakan beberapa indikator makro, yang dikerjakan duet Mahyeldi-Audy, program pembangunan di Sumbar cenderung menunjukkan trend positif.

Dia juga sepakat, calon pemimpin Sumbar ke depan harus kuat negosiasi, lobi dan komunikasi dengan pemerintah pusat jelas sangat dibutuhkan.

"Nah, salah satu kunci yang perlu diperhatikan dalam menjadikan daerah stabil kemudian seluruh elemen yang ada di pemerintahan bisa berkerja maksimal, yakni adanya hubungan harmonis antara gubernur dan wakil gubernur," pungkas Rahmat Saleh. (*)

Komentar