Penting Revitalisasi Masjid jadi Pusat Peradaban Minangkabau

Metro- 18-03-2025 12:45
Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy serahkan bantuan pada pengurus Masjid Raya Nurul Iman, Desa Naras 1, Kecamatan Pariaman Utara, Senin malam (17/3/2025). IST
Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy serahkan bantuan pada pengurus Masjid Raya Nurul Iman, Desa Naras 1, Kecamatan Pariaman Utara, Senin malam (17/3/2025). IST

Pariaman, Arunala.com - Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, mencanangkan visi transformatif untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat peradaban dan pembelajaran budaya Minangkabau.

Gagasan ini disampaikan saat Safari Ramadan 1446 Hijriah di Masjid Raya Nurul Iman, Desa Naras 1, Kecamatan Pariaman Utara, Senin malam (17/3/2025).

"Saya berkeinginan agar masjid-masjid di Sumbar dapat kembali menjadi pusat peradaban, bukan sekadar tempat sembahyang, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan," ungkap Vasko dengan penuh keyakinan.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Wagub menyerahkan bantuan senilai Rp25 juta dan puluhan mushaf Al Quran kepada pengurus masjid. Bantuan ini diharapkan menjadi katalisator bagi penguatan peran masjid dalam ekosistem sosial masyarakat Minangkabau.

Dalam pandangannya, masjid di Sumbar memiliki karakteristik distingtif dibandingkan daerah lain. Kekhasan ini perlu dipertahankan dan dikembangkan agar masjid tidak kehilangan identitasnya sebagai institusi multifungsi yang mewadahi aktivitas keagamaan, pendidikan, dan sosial budaya.

"Masjid di Sumbar adalah pusat peradaban, pusat pendidikan, dan pusat sosial yang mencerminkan kearifan lokal budaya Minangkabau," jelas Vasko.

Meskipun menghabiskan masa kecil hingga dewasa di perantauan, Vasko mengaku memiliki ikatan emosional yang kuat dengan tanah kelahiran nenek moyangnya.

Ia berbagi kenangan masa kecil saat kakeknya membawanya berkeliling mengunjungi masjid-masjid yang menjadi tempat berkumpulnya anak muda untuk berdiskusi, mengaji, dan mempelajari khasanah budaya Minangkabau.

"Saya memang lahir dan besar di rantau, namun saya memiliki kenangan mendalam saat kecil dibawa kakek saya berkeliling, melihat masjid menjadi tempat anak muda berdiskusi, mengaji, mengkaji ilmu agama, dan belajar budaya Minangkabau dengan silat dan nilai-nilai filosofinya," cerita Vasko.

Dia melihat, keterikatan antara agama dan budaya sangat kuat, dan itulah yang membentuk jati diri yang berkarakternext

Komentar