Saat Musrenbang RPJMD Provinsi, Wawako Pariaman Usulkan 25 Proyek Strategis di Kotanya

Metro- 20-05-2025 14:07
Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi paparkan sejumlah usulan pembangunan proyek strategis di kotanya saat ikuti  Musrenbang RPJMD Provinsi, di Padang, Selasa (20/5/2025). IST
Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi paparkan sejumlah usulan pembangunan proyek strategis di kotanya saat ikuti Musrenbang RPJMD Provinsi, di Padang, Selasa (20/5/2025). IST

Pariaman, Arunala.com - Pada pelaksanaan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumbar 2025--2029, Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi paparkan sejumlah usulan pembangunan proyek strategis di kotanya.

Ini disampaikan Mulyadi pada Musrenbang RPJMD Sumbar di hadapan Gubernur Mahyeldi, sementara kegiatan ini di adakan di Auditorium Istana Gubernur Sumbar, Padang, Selasa (20/5/2025).

Dalam paparannya, Mulyadi mengungkapkan ada 25 usulan proyek strategis yang akan di bangun di Kota Pariaman pada 2025 ini.

"Puluhan usulan itu bertujuan untuk mewujudkan kualitas pembangunan manusia yang berdaya saing, mewujudkan pertumbuhan ekonomi, sosial, sekaligus pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan merata," kata Mulyadi.

Dari 25 usulan proyek strategis yang disampaikan itu, Mulyadi berharap agar bisa segera dilaksanakan.

Usulan proyek utama diantaranya adalah pendidikan yang merata dan kesehatan yang berkualitas seperti, Pendirian Unit Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi di Tahun 2027 atau 2028.

Serta lanjutan pembangunan rumah Sakit Sadikin Kota Pariaman dan pengadaaan peralatan, perlengkapan rumah sakit lainnya di Tahun 2026 atau 2027.

Berikutnya, usulan pendirian lumbung pangan nasional dan ekonomi berkelanjutan, untuk meningkatkan produktivitas serta cadangan pangan yang berkualitas dan keberlanjutan.

Langkahnya dengan pembangunan huller sebanyak 4 unit yang akan direalisasikan di tahun 2026 atau 2027 dan pembangunan pabrik es sebanyak 1 unit di tahun 2027.

Kemudian, lanjut Mulyadi, perlunya kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin penerima bansos melalui penyaluran akses bantuan permodalan dan penguatan kapasitas manajemen untuk 250 KK, Tahun 2026 atau 2027.

Selanjutnya, perlu juga pembinaan dan pengembangan usaha industri dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi yang berdaya saing untuk 20 IKM di tahun 2026 atau 2027.

"Ini agar terwujudnya pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan melalui penguatan, meningkatkan investasi, perdagangan dan daya saing industri daerah," tukas Mulyadi laginext

Komentar