Malam Ini Payakumbuh Poetry Festival 2025 Dibuka

Metro- 27-11-2025 06:26
Para penonton menyaksikan penyair membacakan puisinya di gelaran Payakumbuh Poetry Festival (PPF) beberapa waktu lalu. (dok : ppf)
Para penonton menyaksikan penyair membacakan puisinya di gelaran Payakumbuh Poetry Festival (PPF) beberapa waktu lalu. (dok : ppf)

.

Di samping membuka sayembara puisi visual dan puisi bunyi, serangkain diskusi tentang alih wahana puisi ke visual dan bunyi juga digelar pada PPF 2022 dan 2023.

Tahun ini, sejumlah seniman diajak mengikuti Workshop Puisi Bunyi dan Workshop Puisi Visual selama 3 hari bersama mentor Donny Eros dan Aldo Ahmad a.k.a Sipaningkah dalam kegiatan pra-festival.

Selain karya-karya hasil workshop, beberapa karya Puisi Visual pemenang Sayembara Puisi Visual PPF 2022 dan 2023 juga akan ditampilkan di sepanjang gelaran puncak PPF 2025.

Sejumlah penyair seperti penyair Ikhwanul Arif dan Adri Sandra juga turut serta dalam gelaran puncak PPF 2025. Begitu juga pembaca puisi remaja seperti Ada Vidia dan Suluh Namaku. Juga akan ada penampilan pertunjukan puisi oleh D Montis.

Serangkaian diskusi digelar pada hari kedua dan ketiga festival, dengan pembicara seperti sastrawan Gus TF, Inggit Putria Marga, Namal Siddiqui, dan Raudal Tanjung Banua, serta akademisi seperti Yona Prima, Donny Eros dan Sudarmoko.

Mereka akan membahas berbagai persoalan terkait puisi dan hubungannya dengan berbagai aspek seperti penguatan festival hingga anak dan pendidikan non-formal.

Dua buku puisi pilihan PPF 2025, puisi-puisi pemenang Sayembara Manuskrip Puisi PPF 2025, serta tema PPF 2025, "Antardunia dalam Puisi", juga turut dibahas.

PPF Masuk Sekolah, program yang dirancang untuk mendekatkan pelajar dengan dunia sastra, puisi khususnya, diadakan di hari kedua festival.

Dalam program ini para pemenang Sayembara Manuskrip Puisi PPF 2025 berkunjung ke lima sekolah menengah yang ada di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Ini adalah program yang telah berjalan sejak PPF 2022 lalu.

PPF merupakan festival sastra yang khusus mengangkat khazanah puisi Indonesia sebagai titik berangkat perayaan. Di tahun ke-6 penyelenggaraannya, PPF mengusung tema "Antardunia dalam Puisi."

Lewat tema "Antarunia dalam Puisi", PPF mengajak untuk merayakan puisi sebagai ruang pertemuan antara berbagai bentuk seni dan pengalaman budaya.

Puisi tidak hanya hadir sebagai teks, tetapi juga bisa menjelma menjadi suara, gambar, gerak, atau pertunjukan. Melalui lintasan antar medium ini, puisi membuka kemungkinan untuk merasakan dan mengekspresikan dunia dengan cara yang baru.

Tema tersebut juga menyoroti pertemuan antara beragam pengalaman budaya, di mana bahasa, latar, dan tradisi yang berbeda saling bertukar makna. "Antardunia dalam Puisi", juga merupakan jalan setapak untuk memahami bahwa setiap puisi membawa dunia lain yang bisa dimasuki bersama.

Dalam festival ini, puisi tidak hanya dilihat sebagai produk sastra tapi juga bahan yang bisa dikembangkan melalui alih wahana ke medium-medium seni lainnya, seperti bunyi dan visual. (*/cpt)

Komentar