Padang, Arunala.com - Dua tahun pandemi Covid-19, umat Islam harus banyak ucapkan Astagfirullah, karena berkumpul dan berjamaah di larang.
"Mungkin pandemilah yang bisa meniadakan taraweh dan perayaan Idul Fitri, di masa penjajahan saja tidak sanggup melarang orang beribadah," ujar Ketua DPRD Sumbar Supardi saat bersafari Ramadhan di Mushala Assalihin, Kambang Utara, Lengayang, Pesisir Selatan Minggu (9/4).
Tapi tahun ini sekat itu dicabut, ummat Islam Sumbar otomatis berbondong-bondong antusias ramaikan dan agungkan kembali syiar Islam.
"Masya Allah, sejak ramadan awal sampai malam ke 18 ini, saya Safari Ramadhan ke berbagai pelosok, saya lihat Umat Islam bergairah ramaikan masjid, surau dan mushala, seperti di Assalihin malam ini," ujar Supardi.
Pada bagian lain Safari Ramadhan Ketua DPRD yang menurut jadwal. adalah yang terakhir mengajak dua komisioner Komisi Informasi Sumbar, Arif Yumardi (Wakil Ketua) dan Adrian Tuswandi.
Menyimak kegiatan Safari Ramadhan di kampung Sekretaris DPRD Sumbar Raflis itu, sangat kental nuansa keterbukaan informasi publik.
"Ketua dalam berintegrasi dengan warga, termasuk menyampaikan program pemerintah terutama kinerja DPRD Sumbar sangat terbuka sekali," ujar Adrian.
Bahkan untuk bantuan Pemprov Sumbar pada Safari Ramadhan ini, Supardi membuka seterang benderangnya.
"Untuk Mushala Assalihin yang menjadi tempat terakhir di Safari Ramadhan tahun ini saya kunjungi, datang membawa oleh-oleh bantuan Pemprov Sumbar senilai Rp 20 juta, juga ada CSR dari Bank Nagar, bank milik Sumbar untuk mushala kampung Sekwan DPRD Pak Raflis Rp 10 juta," ujar Supardi.
Adrian menyebutkan, kalau mau ditutup-tutupi bisa saja antara Supardi dengan pengurus mushala.
"Tapi tidak seperti itu karakter Pak Supardi yang 2022 kemarin meraih BUKA Award dari FJKIP dan KI Sumbar," ujar Adrian. (cpt/*)
next Halaman 12
Komentar