Tangan Dingin Bripka Riki Novialdi Berhasil Sembuhkan Lima Pecandu Narkoba

Metro- 04-09-2024 09:13
Bhabinkamtibmas Bungus Barat, Brigadir Kepala (Bripka) Riki Novialdi sedang beri arahan pada salah seorang pecandu narkoba yang jalani rehabilitasi. (dok : istimewa)
Bhabinkamtibmas Bungus Barat, Brigadir Kepala (Bripka) Riki Novialdi sedang beri arahan pada salah seorang pecandu narkoba yang jalani rehabilitasi. (dok : istimewa)

Padang, Arunala.com - Eki, salah seorang residivis atas kasus narkoba, merasa tidak yakin kalau dirinya bisa sembuh dari ketergantungan narkoba.

Eki mengaku, untuk kasus narkoba, dia sudah sembilan kali masuk rumah sakit jiwa gara-gara kasus narkoba, namun kini dirinya bisa lepas dari pengaruh barang haram itu.

"Sembuhnya saya dari ketergantungan narkotika jenis sabu itu berkat bimbingan dan rehabilitasi dari anggota Bhabinkamtibmas Bungus Barat, Brigadir Kepala (Bripka) Riki Novialdi," ungkap Eki di Padang.

Dia menerangkan, alasan dirinya ikut program rehab dari Bripka Riki Novialdi karena merasa yakin, sebab tempat rehab yang difasilitasi personel polisi ini bisa mengubah perilaku, dan menghentikan pengaruh zat narkoba," ungkapnya.

Bahkan, lanjut Eki, orang tuanya juga mendukung untuk rehab itu, dan Bripka Riki bersedia mengantar dirinya ke tempat rehab tersebut.

Tangan Dingin Bripka Riki Novialdi

Tidak ada yang menyangkan, Bripka Riki Novialdi yang merupakan personel Bhabinkamtibmas Bungus Barat ini bertangan dingin.

Bukti itu terlihat dari upaya dirinya berhasil menyembuhkan pecandu narkoba dari ketergantungan zat terlarang itu di tempat rehabilitasi yang difasilitasinya.

"Ada lima pecandu yang ikuti program rehabilitasi, tiga orang diantara mereka berhasil sembuh total," kata Bripka Riki Novialdi, di Padang, Senin, (2/9/2024) siang.

Riki menyampaikan, tiga dari lima orang yang ikut rehab itu sebelumnya berstatus residivis, mereka terjerat kasus pidana umum, seperti jambret akibat pengaruh narkoba.

Mereka menjambret karena butuh uang untuk membeli narkoba, seperti sabu.

"Bahkan salah seorang residivis itu telah sembilan kali jalani perawatan di rumah sakit jiwa, dan sekarang sudah sembuh total," sebut Riki.

Ia mengungkapkan, untuk menyakinkan pecandu supaya bersedia rehabilitasi sangat susah, sebab mereka khawatir ditangkap.

Namun, berkat inovasi program Sentuh Hati Pemakai Narkoba, akhirnya pecandu tersebut bersedianext

Komentar