Badan Bahasa Libatkan Perguruan Tinggi Hasilkan Guru Bahasa Daerah

Metro- 23-06-2025 13:12
Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin. IST
Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin. IST

Lembang, Arunala.com - Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin menyampaikan, di tengah maraknya penggunaan bahasa asing untuk berkomunikasi, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional serta bahasa daerah sebagai simbol budaya perlu untuk terus dijaga antargenerasi.

"Data Badan Pusat Statistik (BPS, 2020) menunjukkan persentase penutur bahasa daerah antar pre-boomer ke generasi post Gen Z semakin berkurang," ungkap Hafidz di Lembang, Jawa Barat belum lama ini.

Ia menilai, generasi muda semakin jarang menggunakan bahasa daerah karena dianggap kurang relevan dengan kebutuhan atau kurang bergengsi.

Bahasa daerah, tukasnya, bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga warisan budaya yang memuat nilai-nilai karakter, sejarah, dan identitas suatu komunitas.

"Jika tidak dilakukan langkah konkret guna mencegah kepunahan bahasa daerah, dikhawatirkan banyak bahasa daerah akan punah dalam waktu dekat," ungkap Hafidz.

Jadi, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang dari Badan Bahasa, Hafidz juga menyampaikan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting untuk menghasilkan guru bahasa daerah.

"Disampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Kuningan kini telah membuka Program Studi Bahasa Sunda untuk mendukung pembelajaran bahasa daerah secara berkelanjutan," pungkas Hafidz. (*)

Komentar