Payakumbuh Poetry Festival (PPF) 2025 Resmi Ditutup

Metro- 01-12-2025 22:02
Panitia pelaksana PPF 2025 bersama para peserta di saat penutupan kegiatan di Agam Jua Art & Culture Cafe, Payakumbuh, Sabtu malam (29/11//2025) kemarin. IST
Panitia pelaksana PPF 2025 bersama para peserta di saat penutupan kegiatan di Agam Jua Art & Culture Cafe, Payakumbuh, Sabtu malam (29/11//2025) kemarin. IST

.

Beberapa pemenang sayembara yang berkesempatan hadir, seperti Ardiansyah Subekti, Polanco Surya Achri, Badrul Munir Chair, dan Dandri Hendika, memberikan komentar hingga pertanyaan atas catatan pertanggungjawaban tersebut.

Sesi lainnya, yaitu Diskusi Buku Puisi Pilihan PPF (LS) Kutu-Kutu Joni, pada Jumat 28 November 2025, berlangsung tak kalah menarik.

Meski dilakukan secara daring dan luring, diskusi dengan Ayu K. Ardi dan Raudal Tanjung Banua sebagai pembicara berjalan hangat.

Para peserta diskusinya, umumnya adalah pelajar dari lima sekolah menengah. Lewat Kutu-Kutu Joni karya Julia F. Arungan, Ayu K. Ardi, guru di salah satu sekolah di Payakumbuh, membicarakan berbagai persoalan konkrit dalam dunia pendidikan.

Demikian juga dengan sesi diskusi yang mempertemukan para pelajar dengan pemenang Sayembara Manuskrip Puisi PPF 2025, Badrul Munir Chair, yang berlangsung di hari yang sama.

Dalam sesi ini, para pelajar tampak antusias mempertanyakan berbagai soal terkait kepenulisan puisi.

Mulai dari hal teknis seperti penulisan, hingga persoalan substansi seperti pemilihan tema/isu dan judul puisi serta indikator gagal atau berhasilnya sebuah puisi.

Sesi lainnya berjalan tak kalah menarik. Seperti sesi Diskusi Puisi, Anak dan Pendidikan di Luar Sekolah. Ini adalah diskusi dengan fokus puisi dan hubungannya pendidikan non-formal.

Dalam sesi ini, Yona Primadesi dan Della Nasution, hadir sebagai pembicara dengan Nisya' Tri Yolanda sebagai moderator.

Mereka adalah sosok yang dikenal dekat dengan aktivitas pendidikan non-formal. Hasil diskusi ini, secara umum, sepakat akan potensi besar sastra, khususnya puisi, sebagai jalan pedagogi alternatif.

Diskusi Buku Puisi Pilihan PPF 2025 Suatu Hari di Batas Ilmu Pengetahuan, pada Sabtu 29 November, juga berjalan dengan seru.

Sudarmoko sebagai pembahas, membuka jalan bagi penilaian dan tanggapan dari peserta diskusi atas karya terbaru Heru Joni Putra itu.

Dalam diskusi yang dimoderatori oleh Ubai Dillah Al Anshori itu, peserta diskusi umumnya mengomentari perbedaan antara Suatu Hari di Batas Ilmu Pengetahuan dengan buku puisi Heru sebelumnya, Badrul Mustafa, Badrul Mustafa, Badrul Mustafa (2018).

Tema festival 'Antardunia dalam Puisi' dibahas dalam sesi diskusi oleh Donny Eros dan S Metron Masdison.

Diskusi yang berlangsung Sabtu 29 November 2025 ini lebih berfokus pada persoalan alih wahana puisi menjadi sound poetry dan visual poetrynext

Komentar