.
Pertunjukan menarik lainnya disuguhkan oleh Indra Muhidin lewat monolog apiknya berjudul Chairil.
PPF Kedepannya
"Di tahun-tahun mendatang, PPF akan terus berusaha menjadi festival di mana puisi dirayakan sebagai ruang pertemuan antara berbagai bentuk seni dan pengalaman budaya," kembali mengutip pidato penutupan Roby Satria.
Bagi PPF, sambungnya, puisi tidak hanya hadir sebagai teks, atau sebatas produk sastra. Puisi juga dilihat sebagai hasil dari pertemuan antara beragam pengalaman budaya, di mana bahasa, latar, dan tradisi yang berbeda saling bertukar makna.
Tak kalah penting, Roby juga menekankan bahwa puisi juga merupakan jalan setapak untuk membicarakan dan memahami berbagai persoalan, seperti persoalan krisis iklim saat ini--isu yang akan menjadi salah satu perhatian PPF kedepannya,
Ia pun menghaturkan terimakasih atas semua pihak yang telah berkontribusi atas terselenggaranya PPF 2025.
Mulai dari Kementerian Kebudayaan dengan program Penguatan Festival dan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Lab serta Danaindonesiana, hingga kerjasama dari Bukik Ase dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III.
"Tak lupa, terimakasih sebesar-besarnya pada teman-teman pelajar dari berbagai sekolah menengah di Payakumbuh dan Kab 50 Kota, para tamu undangan, pembicara, moderator, penampil, sastrawan, seniman, rekan-rekan media, serta pengunjung," tutupnya. (*)


Komentar