Pariaman, Arunala.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman musnahkan 510 surat suara pilkada serentak 2024 baik untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar maupun pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pariaman.
Pemusnahan itu dilakukan KPU Kota Pariaman di halaman gudang logistiknya dan disaksikan Bawaslu, stakeholder kota setempat, termasuk juga tim monitoring dari KPU Sumbar, Selasa sore (26/11/2024).
"Surat suara yang kami musnahkan dengan cara membakarnya merupakan surat suara yang rusak dan berlebih. Totalnya berjumlah 510 lembar," ungkap Ketua KPU Kota Pariaman, Ali Unan kepada arunala.com di sela-sela pemusnahan hari itu.
Dia menjelaskan, 510 lembar surat suara yang dimusnahkan itu terdiri surat suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur sebanyak 139 lembar dengan rincian rusak 39 lembar, dan kelebihan kirim dari penyedia sebanyak 99 lembar.
Adapun surat suara pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pariaman yang ikut juga dimusnahkan sebanyak 372 lembar, rinciannya rusak 12 lembar, dan kelebihan kirim dari penyedia sebanyak 360 lembar.
Sementara terkait distribusi logistik pilkada, Ali Unan menyampaikan telah mereka laksanakan Selasa (26/11/2024) pagi.
"Distribusi logistik pilkada untuk 163 TPS yang ada di 71 desa/kelurahan itu menggunakan empat armada, tiap armada ini mendapat pengawalan baik dari polisi maupun personel TNI," ucap Ali Unan.
Untuk saat ini, lanjut Ali Unan, logistik pilkada yang didistribusikan untuk ratusan TPS dititip sementara di kantor desa maupun kantor lurah.
"Besok sekitar pukul 05.30 hingga 06.00 WIB, logistik itu kemudian dibawa ke TPS masing-masing," tukasnya.
Sedangkan ditanya bagaimana pengamanan logistik itu di kantor desa maupun di kantor Lurah?
Ali Unan menjawab, ada anggota polisi dan TNI yang lakukan pengawalan logistik itu mulai di saat sampai di kantor desa/lurah hingga pendistribusiannya ke TPS.
Sedangkan tim monitoring dari KPU Sumbar yang dipimpin Kabag Keuangan, Aan Wuryanto menyebutkan, sejauh pengamatan timnya sejak kemarin hingga Selasa ini, bisa dikatakan berjalan sesuai dengan alurnya.
"Yang jelas, kehadiran kami untuk memonitor pelaksanaan pilkada serentak, guna memastikan tidak adanya hal menjadi kendala terlebih sehari jelang pencoblosan," kata Aan Wuryanto. (*)
Komentar